Penulis: Vivian
Editor: Monica Evangelista
Halo, sobat MICROBES! Kembali lagi dengan MIMI untuk membahas biologi yang ada di sekitar kita! Hari ini MIMI ingin membahas tentang sebuah bunga yang unik, yaitu Diphylleia grayi atau juga lebih dikenal sebagai bunga kerangka. Kira-kira apa yang unik tentang bunga ini? Yuk, kita bahas bersama-sama!
Jadi, bunga kerangka ini dapat ditemukan di berbagai tempat, seperti pegunungan Jepang, Tiongkok, dan Amerika Serikat. Tingginya sekitar 30 hingga 70 cm, sedangkan diameter bunganya sendiri hanya selebar 2 cm. Ketika kering, bunga ini memiliki kelopak berwarna putih layaknya bunga biasa. Namun, ketika basah, kelopak bunga ini akan menjadi transparan dan urat-urat halusnya akan terlihat bagaikan kerangka. Perubahan warna kelopak ini tidak berhubungan dengan pigmentasinya, melainkan disebabkan oleh struktur selnya yang longgar. Saat hujan, air hujan tersebut akan masuk ke dalam rongga-rongga yang terdapat pada kelopak bunga kerangka sehingga terlihat bening atau transparan.
Karena bentuk dan keunikan yang dimiliki bunga tersebut, banyak orang yang ingin menanam dan memeliharanya. Akan tetapi, sebelum memilih untuk menanam bunga ini di pekarangan masing-masing, perlu diketahui berbagai kebutuhan yang diperlukan oleh bunga tersebut. Pertama, dibutuhkan lingkungan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung karena bunga kerangka ini sensitif dengan sinar matahari. Selanjutnya, tentu diperlukan tanah dengan nutrisi yang cukup. Hal itu dapat dicapai dengan ditambahkan kompos atau bahan organik pada tanah.
Nah, jadi begitulah cara memelihara tanaman bunga kerangka ini, sobat MICROBES! Apakah kalian jadi tertarik untuk membeli benih tanaman ini dan jadi ingin kalian tanam di pekarangan masing-masing?
Sumber